Semangat Perubahan Di
TahunBaru
Tahun
baru merupakan salah satu momenyang paling indah bagi kaum muda maupun
masyarakat dalam sebuah negara, terutama Indonesia. Perayaan tahun baru menandakan akan dimulainya hitungan tahun berikutnya.Tahun
baru pertama kali dirayakan pada 1 Januari 45 SM tak lama setelah Julius Caesar
dionobatkan sebagai kaisar Roma. Ia berniat untuk mengganti kalender
tradisional Romawi sebelumnya yang telah ada sejak abad ke tujuh SM dan dibantu
oleh Sosigenes seorang ahli Astronomi dari Iskandariyah.
Sebagaimana
yang kita ketahui bahwa tahun baru di Indonesia jatuh pada tanggal 1 Januari,
karena Indonesia menganut kalender Gregorian. Kalender Gregorian adalah
kalender yang banyak digunakan opleh negara barat yang merupakan modifikasi
dari kalender Julius. Kalender ini pertama kali diusulkan oleh Dr. Aloysius
Lilius dari Napoli-Italia yang telah disetujui oleh Paus Gregorius XIII, pada
tanggal 24 Februari 1582 dan kalender ini berdasarkan penanggaln tahun Masehi.
Malam
puncak sekaligus saat-saat yang paling indah bagi kaum muda maupun masayarakat
Indonesia untuk menyambut tahun baru adalah malam hari tanggal 31 Desember,
terutama tepat pada pukul 12 malam. Di
Indonesia, untuk menyambut tahun baru dirayakan dengan keliling kota dengan
menggunakan mobil ataupun sepeda motor. Terompet kertas yang terbuat dari bahan
karton yang dibunyikan dijalan maupun lapangan pun tak kalah untuk memeriahkan
tahun baru, karena hal ini telah menjadi kebudayaan masyarakat Indonesia.
Di
Indonesia, tempat yang paling asyik dan banyak dipadati oleh masyarakat adalah
di kota Jakarta, terutama di Monas dan Ancol. Di Ancol, untuk menyambut tahun
baru dirayakan dengan panggung musik dan pesta kembang api, sedangkan di Taman
Mini Indonesia Indah (TMII) dirayakan dengan panggung musik dangdut dan seni
tradisional yang merupakan salah satu kebudayaan Indonesia yang harus
dilestarikan.
Berbeda
dengan negara barat, dalam kebudayaan barat apabila merayakan tahun baru di
negara mereka dirayakan dengan pesta-pesta dan acara kumpul bersama kerabat,
teman, saudara ataupun keluarga untuk menanti saat malam pergantian tahun.
Di
tahun baru, tak bisa dipungkiri lagi bahwasannya selain merayakan tahun baru
mereka juga berdo’a berharap ditahun baru terjadi perubahan yang lebih baik
dari tahun sebelumnya untuk negaranya.Saat ini, banyak permasalah yang sering
terjadi di negeri ini, baik politik, ekonomi maupun pendidikan. Tetapi, masalah
yang sering menghiasi awak media adalah politik terutama masalah korupsi,
parahnya lagi halitu terjadi di lingkungan pejabat yang telah dipercaya oleh
masyarakat untuk menciptakan perubahan menjadi lebih baik. Berbicara masalah
korupsi memang tidak akan ada habisnya , bahkan bisa dikatakan dengan “Penyakit
yang tidak ada obatnya”. Hal ini terbukti dengan masalah-masalah korupsi yang
terus merajalela dan menganak pinak.
Dengan
permasalahan yang sedang terjadi saat ini, jelas perlu adanya perubahan. Apabila
tidak ada perubahan, dikhawatirkan permasalahan itu semakin merajalela dan
sangat sulit untuk diberantas. Akan tetapi, sering juga kita mendengar
pertanyaan mengapa perlu adanya perubahan? Pertanyaan ini harus kita jawab
supaya mereka mau mendukung adanya perubahan bagi negaranya untuk menjadi lebih
baik. Untuk memberantas kebiasaan para pejabat yang tidak pecus dalam
menjalankan kekuasaannya. Padahal, mereka telah dipecaya oleh masyarakat untuk
menjalankan amanat yang mereka anggap dapat merubah keadaan menjadi lebih baik.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa, penyakit-penyakit yang
menghinggapi hati para pejabat saat ini, sekarang telah menyebar ke seluruh
aspek kehidupan masyarakat dan sangat sulit untuk dihilangkan. Bahkan, penyakit
tersebut secara tidak sadar telah merugikan banyak orang . Dan untuk mencapai
keadaan yang lebih baik, tentu perlu adanya perubahan karena, sekalipun kita
diam perubahan pasti akan terjadi. Untuk itu, perubahan sangat diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari. Seperti yang telah dikatakan oleh Cateora (MGH)
bahwasannya peubahan adalah hasil suatu masyarakat yang mencari cara memecahkan
permasalahan yang diciptakan oleh perubahan dalam lingkungannya.
Jadi,
dengan datangnya tahun baru diharapkan mempunyai semangat baru untuk
menciptakan negara yang lebih baik yang mampu mengayomi masyarakatnya. Dalam
hal ini, semangat pemuda juga sangat diperlukan untuk menciptakan perubahan,
apabila yang tua tidak mampu lagi menjalankan amanat. Karena dalam hal
menciptakan perubahan bukan hanya yang tua yang dilibatkan, pemuda juga
mempunyai kesempatan yang sama untuk menjalankannya, bahkan bisa saja yang muda
mampu menghasilkan kepuasan dan melebihi apa yang ditargetkan, karena sering
kita melihat bahwa politisi kebanyakan adalah kaum tua, seakan-akan kaum muda
itu diragukan kemampuannya.
Untuk
itu, kita sebagai pemuda harus mempunyai semangat baru untuk menciptakan
perubahan, bukan tahun saja yang baru. Semangat itu harus kita pupuk mulai dari
sekarang dan jangan sampai kita mempunyai rasa pesimis bahwa kita tridak mampu
menciptakan perubahan.
Oleh:
Ahmad Zamroni
Penerima Beasiswa
unggulan Monash Institute dan aktifis di WEC (Walisongo English Club) IAIN
Walisongo Semarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar