Mengembalikan
Jati Diri Mahasiswa
Mahasiswa
adalah suatu individu yang menempuh pendidikan tingkat lanjutan, baik negeri
maupun swasta yang dianggap mempunyai intelektual lebih. Tetapi pertanggung
jawaban seorang mahasiswa tidak hanya sebatas untuk belajar, memperoleh nilai
baik, dapat juara atau piala, melainkan tanggung jawab terhadap dirinya, jauh
dari itu semua, seorang mahasiswa mempunyai tanggung jawab kepada sesamanya
yaitu pada masyarakat sekitar dan bahkan pada bangsa hingga dedikasinya
kepada kemaslahatan umat.
Mereka
(Kaum Intelektual) adalah sesosok manusia yang punya prinsip dan keyakinan yang
teguh untuk terus bergerak memajukan masyarakat. Mereka adalah bentuk dari
perlawanan yang mencerahkan terhadap berbagai kezaliman penguasa. Tidak ada
rasa takut bagi mereka untuk terus mendengungkan kebenaran-kebenaran. Penyuara
tentang berbagai bentuk ketertindasan. Mereka berani berdiri tegak untuk
berbeda dengan rezim yang tidak berpihak kepada rakyat.
Namun,
melihat situasi seperti saat ini, mahasiswa yang seperti itu sulit ditemukan dan
banyak masyarakat meragukan kemampuan mahasiswa yang dipercaya sebagai penerus
serta penentu kualitas bangsa Seperti yang diungkapkan oleh “Muhaimin Iskandar”,
bahwa sekarang ini kualitas mahasiswa tidak biasa diandalkan alias abal-abalan.
Sebab, pada kenyataannya kemampuan mahasiswa biasa-biasa saja dan tak jauh beda
dengan masyarakat lainnya. Untuk itu, hal tersebut harus dipatahkan dengan
melakukan sesuatu yang mencerminkan seorang yang berintelektual.
Ciri mahasiswa
Ciri
khas mahasiswa adalah mempunyai intelektual lebih yang dapat dilihat dari cara
berfikir maupun ide yang ia kemukakan. Mahasiswa juga bisa dikatakan sebagai
manusia muda maupun calon intelektual. Manusia muda maksutnya, manusia yang
masih punya kesempatan yang lebih banyak untuk memperluas pengetahuan dan tidak
mengukur resiko yang akan di hadapinya dan dikatakan sebagai calon intelekual,
karena dengan menempuh pendidikan yang lebih tinggi diharapkan mempunyai
intelektual yang lebih, sehingga mampu berfikir secara kritis terhadap
persoalan sosial yang sering terjadi. Hal itu dapat tercapai apabila, mahasiswa
mencari pokok permasalahan-permasalah yang terjadi sekaligus dapat memberi
solusi yang tepat terhadap masalah tersebut, sehingga masalah tersebut dapat
terselesaikan.
Selain
itu, mahasiswa juga harus disiplin dan
mempunyai akhlaq yang baik. Hal demikian sangat dibutuhkan dalam kehidupan
bermasyarakat, Karena masyarakat menilai seorang mahasiswa pertama kali dari
bagaimana sikap ia terhadap masyarakat sekitar. Apabila seorang mahasiswa tidak
mempunyai sikap yang baik, meskipun ia mempunyai intelektual lebih itu juga
tidak akan dibutuhkan oleh masyarakat.
Mahasiswa adalah sebagai penerus
generasi-generasi sebelumnya yang diharapkan mampu menjaga akhlaq-akhlaq.
Mahasiswa sangat disegani oleh masyarakat karena, mereka menganggap mahasiswa
adalah sosok yang mempunyai intelektual yang mampu diandalkan dalam segala hal.
Tentu saja, hal itu harus diimbangi dengan budi pekerti yang baik sebagai
pendukung kepercayaan masyarakat terhadapnya.
Contoh
saja, apabila dalam suatu acara yang diadakan oleh suatu masyarakat, tiba-tiba
seseorang yang ditugasi untuk mengisi acara tersebut mendadak tidak bisa
datang. Tentu saja, pertama yang ditunjuk adalah mahasiswa sebagai penggantinya
karena, masyarakat sangat percaya terhadap mahasiswa karena sudah dibekali ilmu
di perguruan tinggi, tempat ia mencari ilmu. Hal itu, tentu saja harus diterima
dengan senang hati sebagai nilai positif terhadap kepercayaan masyarakat ke
pedanya.
Mahasiswa
juga sering disebut dengan “Agent of Change” maksudnya adalah sebagai
agen dari suatu perubahan. Mengapa harus ada perubahan? Pertanyaan itu sering
kali kita dari kebanyakan masyarakat yang tidak mengetahui kondisi yang
sebenarnya. Pertanyaan itu harus kita jawab supaya, pertanyaan itu dapat segera
terselesaikan demi kemaslahatan bersama.
Harapan
masyarakat
Dengan
segala kelebihan yang dimiliki oleh mahasiswa, tentu saja tidak bisa disamakan
dengan masyarakat atau rakyat biasa, karena mahasiswa mempunyai pengetahuan
yang lebih dan jarang dimiliki oleh rakyat biasa. Mahasiswa diharapkan mampu
menjadi sarana penyampai aspirasi masyarakat terhadap masalah yang mereka hadapi.
Hal itu, perlu adanya interaksi atau komunikasi antar masyarakat supaya,
masalah yang masyarakat hadapi dapat diketahui sekaligus mampu menciptakan
solusi yang tepat sebagai wujud pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat.
Contohnya, sebagai penyosialisasi kebijakan pemerintah atas kebikan-kebijakan
yang telah dibuat oeh pemerintah.
Mahasiswa
juga diharapkan bisa melakukan hal yang lebih dari pada itu, karena tugas
mereka bukan hanya itu. Seperti halnya saat ini, penyakit-penyakit yang
menghinggapi hati para pejabat sekarang telah menyebar ke seluruh aspek
kehidupan masyarakat dan sangat sulit untuk dihilangkan. Hal ini, bahkan secara
tidak sadar telah merugikan banyak orang . Dan untuk mencapai keadaan yang
lebih baik, tentu perlu adanya perubahan karena, sekalipun kita diam perubahan
pasti akan terjadi. Untuk itu, perubahan sangat diperlukan.
Untuk
itu, mahasiswa sangat berperan penting dalam mensejahterakan masyarakat maupun
bangsa. Moral, juga menjadi pilar utama yang harus dimiliki oleh mahasiswa
untuk mencapai tujuan untuk kemajuan maupun kesejahteraan bangsa menuju bangsa
yang cerdas dan mampu bersaing dengan bangsa lain.
Oleh:
Ahmad Zamroni
Aktifis
di Lembaga Studi Islam dan Nasionalisme (LeSAN) dan Mahasiswa IAIN Walisongo
Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar