Jumat, 12 April 2013

Mengembalikan Jati Diri Mahasiswa


Mengembalikan Jati Diri Mahasiswa

Mahasiswa adalah suatu individu yang menempuh pendidikan tingkat lanjutan, baik negeri maupun swasta yang dianggap mempunyai intelektual lebih. Tetapi pertanggung jawaban seorang mahasiswa tidak hanya sebatas untuk belajar, memperoleh nilai baik, dapat juara atau piala, melainkan tanggung jawab terhadap dirinya, jauh dari itu semua, seorang mahasiswa mempunyai tanggung jawab kepada sesamanya yaitu pada masyarakat sekitar dan bahkan pada bangsa hingga dedikasinya kepada  kemaslahatan umat.
Mereka (Kaum Intelektual) adalah sesosok manusia yang punya prinsip dan keyakinan yang teguh untuk terus bergerak memajukan masyarakat. Mereka adalah bentuk dari perlawanan yang mencerahkan terhadap berbagai kezaliman penguasa. Tidak ada rasa takut bagi mereka untuk terus mendengungkan kebenaran-kebenaran. Penyuara tentang berbagai bentuk ketertindasan. Mereka berani berdiri tegak untuk berbeda dengan rezim yang tidak berpihak kepada rakyat.
Namun, melihat situasi seperti saat ini, mahasiswa yang seperti itu sulit ditemukan dan banyak masyarakat meragukan kemampuan mahasiswa yang dipercaya sebagai penerus serta penentu kualitas bangsa Seperti yang diungkapkan oleh “Muhaimin Iskandar”, bahwa sekarang ini kualitas mahasiswa tidak biasa diandalkan alias abal-abalan. Sebab, pada kenyataannya kemampuan mahasiswa biasa-biasa saja dan tak jauh beda dengan masyarakat lainnya. Untuk itu, hal tersebut harus dipatahkan dengan melakukan sesuatu yang mencerminkan seorang yang berintelektual.
Ciri mahasiswa
Ciri khas mahasiswa adalah mempunyai intelektual lebih yang dapat dilihat dari cara berfikir maupun ide yang ia kemukakan. Mahasiswa juga bisa dikatakan sebagai manusia muda maupun calon intelektual. Manusia muda maksutnya, manusia yang masih punya kesempatan yang lebih banyak untuk memperluas pengetahuan dan tidak mengukur resiko yang akan di hadapinya dan dikatakan sebagai calon intelekual, karena dengan menempuh pendidikan yang lebih tinggi diharapkan mempunyai intelektual yang lebih, sehingga mampu berfikir secara kritis terhadap persoalan sosial yang sering terjadi. Hal itu dapat tercapai apabila, mahasiswa mencari pokok permasalahan-permasalah yang terjadi sekaligus dapat memberi solusi yang tepat terhadap masalah tersebut, sehingga masalah tersebut dapat terselesaikan.
Selain itu, mahasiswa juga harus  disiplin dan mempunyai akhlaq yang baik. Hal demikian sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat, Karena masyarakat menilai seorang mahasiswa pertama kali dari bagaimana sikap ia terhadap masyarakat sekitar. Apabila seorang mahasiswa tidak mempunyai sikap yang baik, meskipun ia mempunyai intelektual lebih itu juga tidak akan dibutuhkan oleh masyarakat.
  Mahasiswa adalah sebagai penerus generasi-generasi sebelumnya yang diharapkan mampu menjaga akhlaq-akhlaq. Mahasiswa sangat disegani oleh masyarakat karena, mereka menganggap mahasiswa adalah sosok yang mempunyai intelektual yang mampu diandalkan dalam segala hal. Tentu saja, hal itu harus diimbangi dengan budi pekerti yang baik sebagai pendukung kepercayaan masyarakat terhadapnya.
Contoh saja, apabila dalam suatu acara yang diadakan oleh suatu masyarakat, tiba-tiba seseorang yang ditugasi untuk mengisi acara tersebut mendadak tidak bisa datang. Tentu saja, pertama yang ditunjuk adalah mahasiswa sebagai penggantinya karena, masyarakat sangat percaya terhadap mahasiswa karena sudah dibekali ilmu di perguruan tinggi, tempat ia mencari ilmu. Hal itu, tentu saja harus diterima dengan senang hati sebagai nilai positif terhadap kepercayaan masyarakat ke pedanya.
Mahasiswa juga sering disebut dengan “Agent of Change” maksudnya adalah sebagai agen dari suatu perubahan. Mengapa harus ada perubahan? Pertanyaan itu sering kali kita dari kebanyakan masyarakat yang tidak mengetahui kondisi yang sebenarnya. Pertanyaan itu harus kita jawab supaya, pertanyaan itu dapat segera terselesaikan demi kemaslahatan bersama.
Harapan masyarakat
Dengan segala kelebihan yang dimiliki oleh mahasiswa, tentu saja tidak bisa disamakan dengan masyarakat atau rakyat biasa, karena mahasiswa mempunyai pengetahuan yang lebih dan jarang dimiliki oleh rakyat biasa. Mahasiswa diharapkan mampu menjadi sarana penyampai aspirasi masyarakat terhadap masalah yang mereka hadapi. Hal itu, perlu adanya interaksi atau komunikasi antar masyarakat supaya, masalah yang masyarakat hadapi dapat diketahui sekaligus mampu menciptakan solusi yang tepat sebagai wujud pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat. Contohnya, sebagai penyosialisasi kebijakan pemerintah atas kebikan-kebijakan yang telah dibuat oeh pemerintah.
Mahasiswa juga diharapkan bisa melakukan hal yang lebih dari pada itu, karena tugas mereka bukan hanya itu. Seperti halnya saat ini, penyakit-penyakit yang menghinggapi hati para pejabat sekarang telah menyebar ke seluruh aspek kehidupan masyarakat dan sangat sulit untuk dihilangkan. Hal ini, bahkan secara tidak sadar telah merugikan banyak orang . Dan untuk mencapai keadaan yang lebih baik, tentu perlu adanya perubahan karena, sekalipun kita diam perubahan pasti akan terjadi. Untuk itu, perubahan sangat diperlukan.
Untuk itu, mahasiswa sangat berperan penting dalam mensejahterakan masyarakat maupun bangsa. Moral, juga menjadi pilar utama yang harus dimiliki oleh mahasiswa untuk mencapai tujuan untuk kemajuan maupun kesejahteraan bangsa menuju bangsa yang cerdas dan mampu bersaing dengan bangsa lain.

Oleh: Ahmad Zamroni
Aktifis di Lembaga Studi Islam dan Nasionalisme (LeSAN) dan Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar