Rabu, 27 Maret 2013

SEJARAH DALAM STUDI ISLAM

SEJARAH DALAM STUDI ISLAM
  1. PENDAHULUAN
Semua aspek kehidupan tidak lepas dari faktor sejarah, sejarah merupakan bukti yang nyata untuk melangkah lebih maju, karena dengan sejarah manusia bisa belajar dari kesalahan-kesalahan masa lampau dan mengetahui data-data yang bisa dipertanggung jawabkan. Dalam metologi studi islam, diperlukan sejarah untk mengetahui kebenaran yang valid yang tidak dicampuri oleh orang-orang terdahulu, untuk itu sangatlah urgan dalam penelitian sejarah.
Ibnu khaldun berkata dalam bukunya muqaddimah sejarah merupakan hasil upaya penemuan kebenaran, eksplanasi kritis tentang sebab dan genesis kebenaran sesuatu, serta kesamaan pengetahuan tentang bagaimana dan mengapa peristiwa-peristiwa yang terjadi. Dalam upaya menemukan kebenaran tersebut, Ibnu khaldun meniscayakan telaah filosof dan kritik informasi sebagai langkah metodologis yang cukup menentukan dalam penulisan sejarah krittisnya.
Untuk itu dalam proses penulisan sejarah, harus melalui empat proses, yaitu : Heurestik(teknik mencari dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah), kritik, interprestasi dan historiografi(teknik penulisan hasil penelitian sejarah).
  1. Masa Pra-Islam
Masa pra-Islam adalah masa dimana sebelum datangnya islam, tepatnya di daerah jazirah Arab. Masa jahiliyah juga dapat dikatan sebagai masa dimana sebelum Nabi Muhammad SAW lahir. Istilah Jahiliyah diberikan kepada bangsa arab waktu untuk yang berpola kehidupanya bersifat primitif. Mereka pada umunya hidup berkabilah-kabilah dan nomaden (berpindah-pindah). Bangsa jahiliyah tidak mengenal baca tulis atau bisa disebut ummi, itulah yang membuat mereka hidup dalam kebodohan dan ketertinggalan jaman. Al-Qur’an menunjukan masa itu adalah sebagai berikut : zaman tidak mempunyai nabi dan kitab suci, zaman tidak mempunyai peradaban masyarakat tidak berakhlak dan angkuh. Semua itu yang membuat mereka hidup dalam kesesatan dan ketertinggalan, masa itulah yang disebut masa jahiliyah.
Dengan demikian, tidak berarti mereka tidak mempunyai potensi peradaban. Mereka sebenarnya dalam kondisi yang fitrah,dalam arti tidak terkontaminasi oleh kemerosotan seprti yang terjadi pada bangsa persia dan romawi. Mereka tidak memiliki kemewahan seperti yang dimiliki seperti bangsa persia yang pandai menciptakan kemerosotan manusia pada waktu itu. Dan mereka juga tidak memiliki kekuatan militer seperti romawi yang membuat mereka mengexpansi-expansi ke negara-negara tetangga. Mereka juga tak memiliki kemegahan filosofis seperti yunani, yang menjerat mereka dalam dunia yang penuh dengan mitos dan khufarat.
Yang paling fenomenal dari bangsa Arab jahiliyah adalah tradisi kesusastraan yang amat tinggi,itu berupa syair-syair.yang setiap tahun berpusat di Suq al-ukaz. Syair-syair terbaik diabadikan dengan dituliskan dengan tinta emas yang digantung di dinding ka’bah yang dinamakan almu’ allaqat. Syai mempunyai peran yang sangat penting bangsa arab jahiliyah. Fungsi syair sama halnya dengan fungsi pers. Seseorang bisa jatuh dalam kehinaan karena sebait syair atau sebaliknya.
  1. Masa Klasik
Masa klasik adalah masa diman nabi Muhammad diutus menjadi seorang Rasul. Ada juga yang mengatakan bahwa masa klasik dimana rasulullah dalam masa hijrahnya ke Madunah. Nabi Muhammad diutus dengan Al-Qur’an sabagai penyangga utamanya. Oleh karena masyarakat arab jahiliyah sangat menyukai kesusastraan. Maka Al-qur’an diturunkan dengan bahasa sastra yang lazim dipakai masyarakatnya, itu semua didasarkan yaitu :
1.untuk menyesuaikan diri dengan tradisi masyarakatnya (agar komunikatif).
2. untuk menantang dan mengungguli syair-syair jahiliyah.
Dalam menyampaikan risalah Tuhan, Nabi Muhammad SAW menemui banyak gangguan dan rintangan yang keras. Rintangan itu sangat bermacam-macam dari kaum kafir Quraisy. Oleh karena beratnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar