Rabu, 27 Maret 2013

ISLAM DI ERA GLOBALISASI

ISLAM DI ERA GLOBALISASI
PENDAHULUAN
Pada awal kemunculanya, istilah studi Islam lebih dikenal dengan Islamic studies ( Dirasah Islamiyah). Sejak akhir abad ke-19 hingga kini, salah satu persoalan yang diangkat para pemikir muslim adalah sikap yang harus diambil terhadap ilmu pengetahuan modern dunia barat. Perdebatan mereka dilatar belakangi oleh kesadaran bahwa dunia Islam pernah menjadi pusat perhatian ilmu pengetahuan. Ilmu agama dan ilmu pengetahuan dalam dunia Islam telah berlangsung sejak lama, tentu saja berawal semua itu ketika masa Nabi dan sahabat, semenjak masa itu studi islam tersebar di berbagai masjid seperti di Hijaz yang berpusat di kota Mekkahdan Madinah. Sedangkan di Irak yang berpusat di Basrah, Kuffah. Tetapi pada jaman modern, ilmu pengetahuan yang dimiliki Islam jauh tertinggal dengan ilmu pengetahuan modern oleh dunia barat.
  1. KAJIAN ISLAM DI MASA KLASIK DAN MODERN
sejak dari asal mulanya Islam, melalui ajaran prinsip-prinsip moral dan berlakunya hukum dalam kenyataan, pembaharuan masyarakat merupakan bagian dari inti ajaran Islam. Sungguh islam dapat dilukiskan sebagai gerakan pembaharuan sosio-ekonomi yang didukung oleh ide keagamaan dan etis tertentu yang sangat kuat berkenaan dengan Tuhan, manusia dan alam raya. Di Madinah, begitu keadaan mengizinkan, Nabi membentuk komunitas-negara dengan sebuah konstitusi dan sesuai tuntutan keadaan, perundang-undangan yang diperlukan pun dibuat untuk komunitas itu, baik dalam bentuk ordonasi dari Al-Qur’an maupun perintah-perintah Nabi, yang biasanya tidak dibuat tanpa musyawarah dengan anggota-anggota senior komunitas.
Faktor yang paling fundamental dan dinamis dari etika sosial yang diberikan Islam adalah egalitarianisme : semua anggota keimanan itu, tidak peduli warna kulit, ras dan status sosial dan ekonominya. Dan semua itu adalah partisipan yang sama dalam komunitas.disinilah dimana kajian islam perlu dipelajari, sebagaimana yang kita ketahui ketika jaman semakin maju akan ilmu pengetahuan maka semakin beragam juga masalah yang akan dihadapi oleh manusia dan oleh sebab itu ilmu pengetahuan saja tak cukup untuk menjadi solusi di era globalisasi namun harus didasari oleh agama yang menjadikan landasan pada ilmu pengetahuan tersebut sebagai solusi segala sesuatu masalah.
Sayangnya, dalam kebudayaan dan sistem pendidikan modern, kaum muda kita di didikdan dilatih didalam benteng-benteng yang terlindung dan tak tertembus, begitu mereka masuk dan kembali kedalam dunia masyarakat. Mereka ditempatkan didalam dunia yang sama sekali terpisah oleh dunia rakyat jelata. Akibatnya, disatu pihak kaum cerdik pandai itu mengajarkan kehidupan yang terpencil diatas menara gading tanpa memahami sama sekali keadaan masyarakat mereka sendiri. Dan dilain pihak, rakyat jelata yang tidak terpelajar tidak dapat memperoleh kebijakan (hikmah) dan kaum intelektual yang sama, yang telah mereka ongkosi dan mereka dukung perkembanganya.
Sumber utama ajaran islam adalah Al-Quran dan Sunnah. Yang disebut pertam merupakan kodifikasi yang disampaikan Allah SWT melalui jibril kepada Nabi Muhammad SAW.sedangkan yang disebut kemudian merupakan tradisi Nabi, baik yang bersifat perkataan(hadist) atau tingkah laku perbuatan Nabi, dimana semua itu merupakan penjelasan(tafsir) atas ajaran-ajaran dalam Al-Qur’an maupun Sunnah, menduduki posisi sentral dalam bangunan ajaran Islam.
  1. SIGNIFIKANSI PENYEGARAN KAJIAN ISLAM DI ERA GLOBALISASI
Dorongan untuk membahas masalah ini ialah konstatasi bahwa kaum muslim Indonesia sekarang ini telah mengalami kejumudan kembali dalam pemikiran dan pengembangan ajaran-ajaran islam, dan kehilangan psychologycal striking force dalam perjuangannya. Sebuah dilema yang sedang dihapi oleh umat Islam : apakah akan memilih menempuh jalan pembaharuan dalam dirinya, dengan merugikan integrasi yang selam ini didambakan, ataukah akan mempertahankan dilakukanya usaha-usaha ke arah integrasi itu sendiri sekalipun dengan akibat keharusan ditolenrasinya kebekuan pemikiran dan hilanya kekuatan moral yang ampuh.
Jika kita telah sampai pada keputusan hendak melakukan pembaharuan dikalangan umat, darimanakah kita hendak membukanya???. Dalam hubunganya dengan masalah ini, dapatkah dikemukakan sebuah ungkapan Andrew Beufre :”our traditional lives of though must go everboard, for it’s now far effectiveness is problematical”.(garis-garis pemikiran kita yang tradisional harus dibuang jauh-jauh, sebab, sekarang ini jauh lebih mempunyai kemampuan melihat ke depan daripada mempunyai kekuatan yang besar namun daya gunanya masih di pertanyakan)
  1. KESIMPULAN
Sumber utama ajaran Islam adalah Al-Quur’an dan sunnah. Pembaharuan Islam di masa klasik maupun modern tak lepas dari kedua hal tersebut.karena Al-Qur’an dirancang bukan untuk suatu kaum tertentu atau kurun waktu yang terbatas, tidak sebagaimana kitab-kitab suci lain Allah, seperti : Taurat, Injil dan Zabur. Namun kehadiranya dimaksudkan untuk petunjuk dan pedoman hidup seluruh ummat manusia disepanjang zaman, maka ajaran-ajaranya yang dikandunya bersifat global dan universal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar