Rabu, 27 Maret 2013

KISAH IMAM MASJID DI LONDON

KISAH IMAM MASJID DI LONDON
Seorang imam masjid di london, setiap hari pergi dan pulang dari rumahnya ke masjid dengan mengendarai bus umum. Ongkos bus tersebut dibayar pakai kartu bus atau dibayar langsung ke sopir karena bus tersebut tak memiliki kondektur. Setelah bayar, baru kemudian para penumpang mencari tempat duduk yang kosong atau kadang berdiri hingga sampai tempat yang dituju.
Sang imam pun membayar ongkos pada sopir lalu menerima kembalian dari uang yang dibayarkan tersebut, sebab hari itu sang imam tersebut tak memiliki uang pas untuk membayar,,,baru kemudian imam tersebut duduk di kursi belakang.
Ketika sudah mendapat tempat duduk dibelakang yang tak jauh dari pintu masuk dan keluarnya penumpang, ia pun menghitung uang kembalian dari sopir tadi yang ternyata lebih 20 sen. Sejenak ia pun berfikir,,,,uang ini dikembalikan atau tidak yahh!!!!!. Ah Cuma 20 sen ini,,,ahhh dia (sopir) orang kafir ini,,,,atau aku masukkan saja ke kotak amal masjid....????
Setelah sampai di tempat tujuan, ia pun hendak turun dari bus dengan berjalan melewati sopir bus tersebut. Dalam hatinya masih bergejolak antara mengembalikan uang 20 sen tersebut atau tidak. Namun ketika sampai didekat sopir, spontan ia mengambil uang tersebut dan memberikan kepada sopir tersebut sambl berkata :”uang kembalianya kelebihan 20 sen, bang”.
Tanpa disangka dan tanpa ditanya,,,,,sopir tersebut mengacungkan jempolnya seraya berkata :
anda berhasil,,,,”dengan senyuman bangga dari sang sopir.
apa maksud anda....????”. tanya imam masjid, dengan raut wajah penuh tanya.
bukankah anda imam masjid yang disana tadi..?”.tanya sopir.
betul....”.jawab sang imam, masih dengan ketidak pahaman.
Lantas sopir itu menjelaskan maksudnya.....
sebenarnya sejak beberapa hari ini saya ingin ke masjid anda untuk belajar dan memeluk Islam.......tapi timbul keinginan dari hati saya untuk menguji iman anda sebagai seorang imam masjid, apa benar Islam itu seperti yang saya dengar : jujur, amanah dan sebagainya, saya sengaja memberi uang kembalian itu lebih 20 sen dan anda berhasil menjawab semua pertanyaan dalam hati saya.. saya akan masuk islam”. Kata sopir tersebut berkata dengan nada kepuasan.
Alangkah tercengangnya sang imam tadi mengetahui alasan yang tak terpikirkan di benaknya. Sambil beristigfar sang imam tadi menyesali apa yang tadi ia pikirkan, hampir saja ia kehilangan kepercayaan hanya dengan uang yang tak sebanding tersebut...
Semoga kisah tadi membuat kita sadar betapa beharganya kepercayaan itu,bahwa keprcayaan tak bisa ditukar dengan uang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar