Rabu, 27 Maret 2013

PENGERTIAN JATIDIRI ORANG

Dalam perjalanan hidup, seorang manusia akan melalui sebuah perkembangan dalam dirinya. Salah satunya adalah dalam pembentukan kepribadian. Apa itu kepribadian ?. kata kepribadian sendiri merupakan sebuah kosa kata yang tak jarang terdengar oleh telinga kita. akan tetapi, banyak diantara kita yang belum tentu memahami benar apa itu kepribadian ?. Dalam lingkup ilmu jiwa makna kepribadian secara etimologi berasal dari kata personality (bahasa inggris) ataupun persona (bahasa latin), yang berarti kedok atau topeng. Bisa kita simpulkan sebagai tutup muka seorang pemain teater panggung, maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. Ada sebuah kutipan pendapat mengenai kepribadian. Menurut Prof.F.Patty MA, yang dikutip dari pendapat Prince yang mengatakan : “Kepribadian adalah jumlah dari keseluruhan unsur-unsur biologis, dorongan, kecenderungan, keinginan-keinginan dan naluri-naluri individu, dan juga disposisikan serta kecenderungan yang berasal dari pengalaman. kepribadian seseorang akan terbentuk melalui hasil sebuah proses bukan kejadian serta merta. kepribadian itu di dapat dari hasil proses kehidupan seseorang, sehingga setiap kepribadian seseorang itu berbeda. Sedangkan dalam jiwa seorang muslim, kepribadian merujuk kedapa dua hal, yaitu AL-Qur’an dan As-Sunnah. Dimana kepribadian dan seluruh aspek-aspeknya semisal, tingkah lakunya, kegiatan-kegiatan jiwa, filsafah hidup. Kepercayaannya menunjuk kepada Allah serta penyerahan diri kepadaNYA. Walaupun kepribadian setiap muslim berbeda akan tetapi kesemua itu di satu padukan melalui AL-Qur’an dan As-Sunnah.
Dalam pembentukan pribadi itu sendiri dapat melalui 3 faktor. Yaitu, Faktor Biologis, Faktor Sosial, dan Faktor Kebudayaan.
Faktor Biologis
Faktor ini bisa kita sebut sebagai faktor Psikologis, yang berhubungan dengan  jasmani. Faktor ini berasal dari keturunan atau bisa jadi pembawaan dari lahir, yang mempunyai peranan dalam unsur kepribadian dan tingkah laku
Faktor Sosial
Social disini adalah masyarakat. Dimana lingkungan sekitar menjadi salah satu pembentuk pribadi. Seperti adat istiadat, peraturan yang berlaku dan bahasa. Dalam faktor social orang tua mempunyai paranan penting dalam pembentukan pribadi, karena interaksi yang lebih sering antara anak dan orang tua, sehingga orang tua bisa menjadi acuan kepribadian anak. Adapun sekolah yang menjadi salah satu factor terpenting dalam pembentukan pribadi seorang muslim.
Faktor Kebudayaan
Faktor Sosial bisa termasuk kedalam Faktor Kebudayaan, oleh sebab kebudayaan merupakan sebuah tradisi yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
Budaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi. Karena kepribadian terbentuk bisa melalui kebudayaan yang dijunjung, sehingga adanya sebuah keharusan untuk mentaati, mematuhi dan tetap selaras dengan budaya yang dijunjung.
B.Demokrasi Pancasila Dan Pembentukan Kepribadian
Pendidikan agama mempunyai faktor yang besar dalam mendidik kepribadian seseorang, bukan hanya pendidikan umum yang harus selalu di nomer satukan akan tetapi pendidikan agama juga harus demikian, karena di keduanya memiliki hubungan, dimana ilmu agama sebagai pembentuk karakter yang baik sehingga menjadi pembatas seperti sikap sombong, tamak, dan perbuatan yang tidak seharusnya.
Negara Indonesia adalah Negara yang berpaham demokrasi pancasila. Dalam Pancasila banyak mengandung unsur-unsur keberagamaan sehingga pancasila bisa menjadi salah satu pemahaman mengenai akhlak kepada seseorang, semisal :
Ketaqwaan terhadap satu Tuhan dan hanya percaya akan keberadaan satu Tuhan.
Menjadi seorang yang adil dan memiliki kualitas adab yang baik seperti tingkah laku yang sopan.
Mencintai Negara atau sikap Nasionalisme, dan menjaga kesatuan Negara.
Menumbuhkan sikap Demokratis.
Menumbuhkan sikap keadilan, tolong-menolong, kejujuran, dan kesemua itu dapat di pelajari dari ilmu agama.
Dari kelima sila yang telah di jabarkan di atas dapat menghasilakan realisasi mengenai kepribadian bagi seorang muslim, yaitu :
Manusia sebagai makhluk individu
Manusia sebagai makhlik social
Manusia sebagai makhluk susila
Manusia sebagai makhluk berTuhan
C.Akhlak Islam Dalam Kepribadian Seorang Muslim
Menurut bahasa, perkataan akhlak berasal dari perkataan (al-khulq) yang berarti tabi’at, kelakuan, perangai, tingkahlaku, adat kebiasaan bahkan dengan agama itu sendiri. Sedangkan menurut istilah adalah sifat yang tertanam di dalam diri manusia yang dapat mengeluarkan sesuatu perbuatan dengan senang dan mudah tanpa pemikiran, penelitian dan paksaan.
Islam memiliki dua sumber dan menjadi sumber dari segala sumber yaitu AL-Qur’an dan As-Sunnah. Dan dari kedua sumber itulah menjadi sumber dari akhlak islamiyah. Hal itu juga dikuatkan dengan hadist berikut, "Islam itu akhlak yang baik". Begitu juga sabda Baginda yang bermaksud : "Tidak ada sesuatu yang lebih berat timbangannya selain daripada akhlak yang mulia."
Akhlak islam dalam pembentukan pribadi memiliki beberapa karakteristik seperti yang telah di jelaskan oleh Dr. H. Zaenudin Bukhori, M.Ag seperti :
Kebajikan mutlak.
Kebaikan yang menyeluruh.
Konsisten dan mantap dalam mengerjakan kebajikan.
Ketaatan menjalankan perintah dan menjauhi.
Pengawasan internal secara continue.
Ruang lingkup akhlak seorang muslim sangat luas seperti, akhlak manusia sebagai hamba Allah, akhlak terhadap sesama manusia, terhadap alam, terhadap orang tua dan masih banyak lagi. Dalam penjabaranya akhlak akan saya perkecil menjadi tiga, yaitu :
Akhlak terhadap Allah
Beriman kepada Allah, yaitu percaya, yakin kepada Allah dan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi larangannya.
Beribadah dan mengabdikan diri kepada Allah.
Senangtiasa bertaubat kepada-NYA ketika lupa dan melakukan hal-hal yang dilarang-NYA.
Mencari keridhoan Allah, dan selalu mengharapkan Allah ada dalam setiap apa yang di kerjakan.
Menjalankan segala hal yang wajib dan fardhu.
Ridho terhadap apa yang di berikan Allah, seperti sabda Nabi : "Apabila mendapat kesenangan dia bersyukur dan apabila dia ditimpa kesusahan dia bersabar maka menjadilah baik baginya."
Akhlak dengan manusia
Akhlak dengan Rasulullah, yaitu percaya bahwa rosulullah adalah utusan Allah.
Akhlak dengan Ibu dan Bapak, seperti firman Allah SWT : " Kami perintahkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapa."
Akhlak dengan Guru, hal ini di kuatkan oleh satu hadist Rosulullah, yaitu : "Muliakanlah orang yang kamu belajar daripadanya."
Akhlak dengan tetangga, kaum muslimin sangat di anjurkan untuk menghormati tentangganya dengan tidak menggangunya dan membuat mereka nyaman bertetangga dengan kita.
Akhlak dengan suami istri, seperti firman Allah : "Dan gaulilah olehmu isteri-isteri itu dengan baik."
Akhlak dengan Anak-anak, seperti hadist Nabi :  "Anak-anak lelaki disembelih aqiqahnya pada hari ketujuh dari kelahirannya dan diberi nama dengan baik-baik dan dihindarkan ia daripada perkara-perkara yang memudharatkan. Apabila berusia enam tahun hendaklah diberi pengajaran dan pendidikan akhlak yang baik."
Akhlak dengan kerabat, seperti firman Allah : "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan dan memberi kepada kaum kerabat."
Akhlak terhadap makhluk selain manusia.
Malaikat, Akhlak Islam menuntut seseorang muslim supaya menghormati para malaikat dengan menutup aurat walaupun bersendirian dan tidak ada orang lain yang melihat.
Jin,  Adab terhadap golongan jin di antaranya, Rasulullah melarang membuang hadas kecil di dalam lubang-lubang di bumi karena tempat itu  adalah kediaman jin.
Hewan, tidak memberinya beban di luar kesanggupanya ketika hewan itu digunakan dalam bekerja, ketika menyembelih menggunakan pisau yang tajam.
Alam, manusia di perintahkan untuk menjaga alam, menggunakannya secara tidak berlebihan, dan tidak semena-mena terhadap alam.
KESIMPULAN
Dewasa ini kepribadian secara islami pada seseorang jarang sekali untuk di temui. Hal ini tentu menjadi keprihatinan bersama. Menciptakan orang-orang yang berkepribadian islami serta mulia adalah salah satu cita-cita rosulullah seperti hadist nabi Muhammad SAW yang berbunyi : "Sesungguhnya aku diutuskan hanya semata-mata untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."
Sebagai generasi muda kaum muslimin, mengembangkan kepribadian yang bernafaskan islami adalah sebuah keharusan yang mutlak. karena akhlak merupakan sebuah ciri khas yang membedakan muslim dengan muslim lainya.
Pembentukan kepribadian muslim pada dasarnya merupakan upaya untuk mengubah sikap kearah kecendrungan pada nilai-nilai keislaman. Perubahan sikap, tentunya tidak terjadi secara spontan. Semua berjalan dalam satu proses yang panjang dan berkesinambungan. pembentukan kepribadian muslim pada dasarnya merupakan suatu pembentukan kebiasaan yang baik dan serasi dengan nilai-nilai akhlak al-karimah. Untuk itu setiap Muslim dianjurkan untuk belajar seumur hidup, sejak lahir, dibesarkan dengan yang baik, hingga diakhir hayat. Sehingga melekatlah kepribadian yang bernafaskan islami.
DAFTAR PUSTAKA
-Jalaludin, Teologi Pendidikan Islam. (Edisi Revisi) Raja Grafindo Persada. Jakarta : 2003
-http://www.geocities.com/kmbedu/sisakhlakislam.html
- Sardjonoprijo, Petrus, Psikologi Kepribadian, Jakarta: CV. Gramada 1982
- Jalaludin, Teologi Pendidikan.Raja Gafindo Persada .Jakarta: 2002

1 komentar: