Dalam
perjalanan hidup, seorang manusia akan melalui sebuah perkembangan dalam
dirinya. Salah satunya adalah dalam pembentukan kepribadian. Apa itu
kepribadian ?. kata kepribadian sendiri merupakan sebuah kosa kata yang
tak jarang terdengar oleh telinga kita. akan tetapi, banyak diantara
kita yang belum tentu memahami benar apa itu kepribadian ?. Dalam
lingkup ilmu jiwa makna kepribadian secara etimologi berasal dari kata
personality (bahasa inggris) ataupun persona (bahasa latin), yang
berarti kedok atau topeng. Bisa kita simpulkan sebagai tutup muka
seorang pemain teater panggung, maksudnya untuk menggambarkan perilaku,
watak, atau pribadi seseorang. Ada sebuah kutipan pendapat mengenai
kepribadian. Menurut Prof.F.Patty MA, yang dikutip dari pendapat Prince
yang mengatakan : “Kepribadian adalah jumlah dari keseluruhan
unsur-unsur biologis, dorongan, kecenderungan, keinginan-keinginan dan
naluri-naluri individu, dan juga disposisikan serta kecenderungan yang
berasal dari pengalaman. kepribadian seseorang akan terbentuk melalui
hasil sebuah proses bukan kejadian serta merta. kepribadian itu di dapat
dari hasil proses kehidupan seseorang, sehingga setiap kepribadian
seseorang itu berbeda. Sedangkan dalam jiwa seorang muslim, kepribadian
merujuk kedapa dua hal, yaitu AL-Qur’an dan As-Sunnah. Dimana
kepribadian dan seluruh aspek-aspeknya semisal, tingkah lakunya,
kegiatan-kegiatan jiwa, filsafah hidup. Kepercayaannya menunjuk kepada
Allah serta penyerahan diri kepadaNYA. Walaupun kepribadian setiap
muslim berbeda akan tetapi kesemua itu di satu padukan melalui AL-Qur’an
dan As-Sunnah.
Dalam pembentukan pribadi itu sendiri dapat melalui 3
faktor. Yaitu, Faktor Biologis, Faktor Sosial, dan Faktor Kebudayaan.
Faktor Biologis
Faktor ini bisa kita sebut sebagai faktor
Psikologis, yang berhubungan dengan jasmani. Faktor ini berasal dari
keturunan atau bisa jadi pembawaan dari lahir, yang mempunyai peranan
dalam unsur kepribadian dan tingkah laku
Faktor Sosial
Social
disini adalah masyarakat. Dimana lingkungan sekitar menjadi salah satu
pembentuk pribadi. Seperti adat istiadat, peraturan yang berlaku dan
bahasa. Dalam faktor social orang tua mempunyai paranan penting dalam
pembentukan pribadi, karena interaksi yang lebih sering antara anak dan
orang tua, sehingga orang tua bisa menjadi acuan kepribadian anak.
Adapun sekolah yang menjadi salah satu factor terpenting dalam
pembentukan pribadi seorang muslim.
Faktor Kebudayaan
Faktor
Sosial bisa termasuk kedalam Faktor Kebudayaan, oleh sebab kebudayaan
merupakan sebuah tradisi yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
Budaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi. Karena
kepribadian terbentuk bisa melalui kebudayaan yang dijunjung, sehingga
adanya sebuah keharusan untuk mentaati, mematuhi dan tetap selaras
dengan budaya yang dijunjung.
B.Demokrasi Pancasila Dan Pembentukan
Kepribadian
Pendidikan agama mempunyai faktor yang besar dalam
mendidik kepribadian seseorang, bukan hanya pendidikan umum yang harus
selalu di nomer satukan akan tetapi pendidikan agama juga harus
demikian, karena di keduanya memiliki hubungan, dimana ilmu agama
sebagai pembentuk karakter yang baik sehingga menjadi pembatas seperti
sikap sombong, tamak, dan perbuatan yang tidak seharusnya.
Negara
Indonesia adalah Negara yang berpaham demokrasi pancasila. Dalam
Pancasila banyak mengandung unsur-unsur keberagamaan sehingga pancasila
bisa menjadi salah satu pemahaman mengenai akhlak kepada seseorang,
semisal :
Ketaqwaan terhadap satu Tuhan dan hanya percaya akan
keberadaan satu Tuhan.
Menjadi seorang yang adil dan memiliki
kualitas adab yang baik seperti tingkah laku yang sopan.
Mencintai
Negara atau sikap Nasionalisme, dan menjaga kesatuan Negara.
Menumbuhkan sikap Demokratis.
Menumbuhkan sikap keadilan,
tolong-menolong, kejujuran, dan kesemua itu dapat di pelajari dari ilmu
agama.
Dari kelima sila yang telah di jabarkan di atas dapat
menghasilakan realisasi mengenai kepribadian bagi seorang muslim, yaitu :
Manusia sebagai makhluk individu
Manusia sebagai makhlik social
Manusia sebagai makhluk susila
Manusia sebagai makhluk berTuhan
C.Akhlak Islam Dalam Kepribadian Seorang Muslim
Menurut bahasa,
perkataan akhlak berasal dari perkataan (al-khulq) yang berarti tabi’at,
kelakuan, perangai, tingkahlaku, adat kebiasaan bahkan dengan agama itu
sendiri. Sedangkan menurut istilah adalah sifat yang tertanam di dalam
diri manusia yang dapat mengeluarkan sesuatu perbuatan dengan senang dan
mudah tanpa pemikiran, penelitian dan paksaan.
Islam memiliki dua
sumber dan menjadi sumber dari segala sumber yaitu AL-Qur’an dan
As-Sunnah. Dan dari kedua sumber itulah menjadi sumber dari akhlak
islamiyah. Hal itu juga dikuatkan dengan hadist berikut, "Islam itu
akhlak yang baik". Begitu juga sabda Baginda yang bermaksud : "Tidak ada
sesuatu yang lebih berat timbangannya selain daripada akhlak yang
mulia."
Akhlak islam dalam pembentukan pribadi memiliki beberapa
karakteristik seperti yang telah di jelaskan oleh Dr. H. Zaenudin
Bukhori, M.Ag seperti :
Kebajikan mutlak.
Kebaikan yang
menyeluruh.
Konsisten dan mantap dalam mengerjakan kebajikan.
Ketaatan menjalankan perintah dan menjauhi.
Pengawasan internal
secara continue.
Ruang lingkup akhlak seorang muslim sangat luas
seperti, akhlak manusia sebagai hamba Allah, akhlak terhadap sesama
manusia, terhadap alam, terhadap orang tua dan masih banyak lagi. Dalam
penjabaranya akhlak akan saya perkecil menjadi tiga, yaitu :
Akhlak
terhadap Allah
Beriman kepada Allah, yaitu percaya, yakin kepada
Allah dan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi larangannya.
Beribadah dan mengabdikan diri kepada Allah.
Senangtiasa bertaubat
kepada-NYA ketika lupa dan melakukan hal-hal yang dilarang-NYA.
Mencari keridhoan Allah, dan selalu mengharapkan Allah ada dalam setiap
apa yang di kerjakan.
Menjalankan segala hal yang wajib dan fardhu.
Ridho terhadap apa yang di berikan Allah, seperti sabda Nabi : "Apabila
mendapat kesenangan dia bersyukur dan apabila dia ditimpa kesusahan dia
bersabar maka menjadilah baik baginya."
Akhlak dengan manusia
Akhlak dengan Rasulullah, yaitu percaya bahwa rosulullah adalah utusan
Allah.
Akhlak dengan Ibu dan Bapak, seperti firman Allah SWT : "
Kami perintahkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapa."
Akhlak
dengan Guru, hal ini di kuatkan oleh satu hadist Rosulullah, yaitu :
"Muliakanlah orang yang kamu belajar daripadanya."
Akhlak dengan
tetangga, kaum muslimin sangat di anjurkan untuk menghormati
tentangganya dengan tidak menggangunya dan membuat mereka nyaman
bertetangga dengan kita.
Akhlak dengan suami istri, seperti firman
Allah : "Dan gaulilah olehmu isteri-isteri itu dengan baik."
Akhlak
dengan Anak-anak, seperti hadist Nabi : "Anak-anak lelaki disembelih
aqiqahnya pada hari ketujuh dari kelahirannya dan diberi nama dengan
baik-baik dan dihindarkan ia daripada perkara-perkara yang
memudharatkan. Apabila berusia enam tahun hendaklah diberi pengajaran
dan pendidikan akhlak yang baik."
Akhlak dengan kerabat, seperti
firman Allah : "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan
berbuat kebajikan dan memberi kepada kaum kerabat."
Akhlak terhadap
makhluk selain manusia.
Malaikat, Akhlak Islam menuntut seseorang
muslim supaya menghormati para malaikat dengan menutup aurat walaupun
bersendirian dan tidak ada orang lain yang melihat.
Jin, Adab
terhadap golongan jin di antaranya, Rasulullah melarang membuang hadas
kecil di dalam lubang-lubang di bumi karena tempat itu adalah kediaman
jin.
Hewan, tidak memberinya beban di luar kesanggupanya ketika
hewan itu digunakan dalam bekerja, ketika menyembelih menggunakan pisau
yang tajam.
Alam, manusia di perintahkan untuk menjaga alam,
menggunakannya secara tidak berlebihan, dan tidak semena-mena terhadap
alam.
KESIMPULAN
Dewasa ini kepribadian secara islami pada
seseorang jarang sekali untuk di temui. Hal ini tentu menjadi
keprihatinan bersama. Menciptakan orang-orang yang berkepribadian islami
serta mulia adalah salah satu cita-cita rosulullah seperti hadist nabi
Muhammad SAW yang berbunyi : "Sesungguhnya aku diutuskan hanya
semata-mata untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."
Sebagai
generasi muda kaum muslimin, mengembangkan kepribadian yang bernafaskan
islami adalah sebuah keharusan yang mutlak. karena akhlak merupakan
sebuah ciri khas yang membedakan muslim dengan muslim lainya.
Pembentukan kepribadian muslim pada dasarnya merupakan upaya untuk
mengubah sikap kearah kecendrungan pada nilai-nilai keislaman. Perubahan
sikap, tentunya tidak terjadi secara spontan. Semua berjalan dalam satu
proses yang panjang dan berkesinambungan. pembentukan kepribadian
muslim pada dasarnya merupakan suatu pembentukan kebiasaan yang baik dan
serasi dengan nilai-nilai akhlak al-karimah. Untuk itu setiap Muslim
dianjurkan untuk belajar seumur hidup, sejak lahir, dibesarkan dengan
yang baik, hingga diakhir hayat. Sehingga melekatlah kepribadian yang
bernafaskan islami.
DAFTAR PUSTAKA
-Jalaludin, Teologi
Pendidikan Islam. (Edisi Revisi) Raja Grafindo Persada. Jakarta : 2003
-http://www.geocities.com/kmbedu/sisakhlakislam.html
-
Sardjonoprijo, Petrus, Psikologi Kepribadian, Jakarta: CV. Gramada 1982
- Jalaludin, Teologi Pendidikan.Raja Gafindo Persada .Jakarta: 2002
XXX ( Find it on google )
BalasHapus